3/11/2017

Sarjana ~

Syukur tiada terkira, akal seakan menolak untuk percaya bahwa semuanya bisa terjadi begitu secepat ini, hati tak mampu lagi menampung bahagia hingga tak henti mencari tempat lain untuk melupakan kebahagian yang dirasa.
Jika Allah sudah berkendak, maka kita sebagai manusia hanya bisa menerimanya.
pada postingan sebelumnya telah aku jelaskan terkait bagaimana aku bisa sampai pada proses sidang munaqosah serta menceritakan apa yang aku rasakan setelah dinyatakan lulus dari Fakultas Ushuluddin Syarif Hidayatullah Jakarta. dan sekarang, biarkan aku menceritakan hal yang berkaitan dengan pelaksanaan wisuda 103 UIN jkt.
ada satu kejadian yang menurutku unik, menegangkan, ahh entahlah kata apa yang cocok untuk menggambarkan hal tersebut.
bermula pada sekitar 2 hari sebelum hari H pelaksanaan gladi bersih aku terbangun karena handphone ku berdering sekitar pukul 09.00, tertera sebuah nomor berawalan 021 yang berarti dari sebuah rumah atau kantor, awalnya males banget ngangkat karena kondisi pada saat itu baru banget bangun dari tidur, dan gengsi banget rasanya klo ketauan jam segitu anak gadis perawan baru bangun tidur hahaha
cukup lama deringan tersebut ku biarkan berharap akan berakhir dengan sendirinya, namun saat itu yang ada di benakku adalah itu dari sebuah perusahaan yang aku kirimkan lamaran kerja melalui jobs.id, alih alih memikirkan gengsi aku berfikir bahwa aku sangat emebutuhkan pekerjaan karena sudah sangat merasa bosan setiap hari hanya menghabiskan waktu di rumah. terpaksalah aku mengangkan panggilan tersebut.
dan ternyata.......
panggilan tersebut adalah dari fakultas yang meminta ku bersedia menjadi qoriah untuk prosesi galdi bersih di fakultas, aku sudah berusaha menolak karena aku memang tidak pernah sekalipun menjadi qoriah, namun pak toto yang saat itu menelepon rasanya yakin sekali bahwa aku bisa melakukannya.
ah,,, dengan terpaksa aku mengiyakan meski berat sekali rasanya.
tanpa pikir panjang setelah menutup telepon, aku langsung membuka al-Qur'an tanpa kepikiran untuk wudhu terlebih dahulu, duhhh modal nekat doang nih pikirku, karena memang aku tidak pernah sekalipun menjadi qoriah di acara apapun, pernah juga sekali sekalinya jadi saritilawah di acara nikahan kk nya temen, dan itu udah lama banget rasanya, waktu masih jadi santri jika tidak salah ingat. jadi kebayang dong rasanya apa yang aku rasakan saat tidak bisa menola permintaan untuk menjadi qoriah dengan modal nekat.
sekitar satu jam kemudian, aku dimasukan kedalam grup whatsapp oleh admin yang grup tersebut berisikan calon wisudawan, dan wisudawati dari angkatanku, setelah menyimak beberapa obrolah dalam grup tersebut, muncullah lia yang mengatakan bahwa pak toto sebelumnya menelepon lia untuk memintanya menjadi qoriah saat acara gladi bersih fakultas, disitulah kepercayaan diriku kembali mengendor, dan hilang sudah modal nekat yang awalnya aku tanamkan. "kalo lia aja bisa nolak, kenapa aku gak bisa" pikirku. dan lagi, ada calon wisudawati dan wisudawan lain yang lebih bisa dan terbiasa menjadi qori saat acara-acara tertentu, disitulah aku mulai meronta, membujuk siapa saja yang bersedia menggantikanku, biar aku bisa langsung menghubungi pak toto dengan menyebutkan satu nama yang akan menggantikanku, yang tentunya lebih pantas dibanding aku. intinya hari itu perasaanku gak karuan, gak percaya diri, campur aduk deh rasanya. alhasil aku mengechat pribadi hafidzah dan hamami yang aku tau mereka lebih bisa dibanding aku.
hafi beralasan dia tidak biasa menjadi qoriah, klo pun bisa dia hanya membacanya dengan nada murattal, dan dia juga merekomendasikan hamami, katanya jika hamami tidak bersedia, barulah dia mau menggantikanku.
dan setelah itu mentoklah pikiranku tertuju kepada hamami, bagaimanapu caranya aku harus berhasil membujuknya. setelah bujukan yang panjang dan beberapa ancaman yang dia lontarkan, akhirnya usahaku berhasil.. sebenarnya sebelum iya mengkonfirmasi untuk bersedia, aku sudah menghubungi pak toto dan mengatakan bahwa hamami telah bersedia menggangikanku, dan itu salah satu alasanku untuk lebih memperkuat bujukanku kepada hamami. haha
singkat cerita pada hari H ternyata memang aku tidak salah membujuk hamami untuk menjadi qori, da ternyata memang biasa mengikuti kontes MTQ dan suaranya subhanalah banget, ahh, pokoknya dia jadi penolongku saat itu, jika aku tidak berhasil membujuk dia, entah bagaimana jadinya acara tersebut dengan aku sebagai qoriahnya, haha
cerita yang cukup panjang kan :D
setidaknya ini pengalaman yang bagiku penting untuk ku tuliskan dalam blog ini, karena ini moment yang tak terlupakan, dan aku bisa kembali mengingat setiap detiknya perasaanku kala itu dengan membaca tulisan ini.

hari itu juga aku mendapatkan baju togaku, baju toga yang menjadi harapan besar bisa ku dapatkan di tahun 2016, namun baru bisa aku raih di awal tahun 2017. tapi tidak apa-apa. meleset beberapa bulan saja, tidak masalah bukan ??

cerita selanjutnya adalah hari istimewaku, Sabtu,18 Februari 2017
tidak seperti yang lain, harusnya pada malam sabtu itu aku bisa tidur lebih awal agar di hari spesial itu aku bisa terlihat lebih segar dan tidak mudah merasa lelah, namun aku tidak bisa sebab keluargaku tiba di ciputat sekitar pukul 1/2 dini hari karea mereka berangkat dari bekasi juga sudah cukup malam, menunggu kedatangan adikku yang dari cirebon. alhasil, kau baru bisa tidur sekitar pukul 3, dan sudah bangun lagi pada pukul 4.30an, langsung mandi dan cuus ke kosan adik kelas yang akan make over mukaku, sampai kosannya ternyata ngantri aku menjadi orang yang ketiga yang mukanya akan dia make up, pukul 06.00 dimana seharusnya para wisudawan dan wisudawati sudah berkumpul di pancuran depan auditorium, mukaku belum disentuh sama sekali, akunya was was, yang make up in pun juga sepertinya was was. setelah rapi semuanya sekita pukul 06.30/07.00 gak ada kendaraan yang bisa membawa ku yang 2 orang temanku itu, akhirnya kita lari-larian menuju kampus. bayangin aja deh dari masjid nurul huda di triguna lari sampe kampus gmna rasanya, dan juga dengan sepatu high dan dandanan yang menor ala-ala, ada ibu-ibu lagi pada belanja sayur, ada anak sekolah yang naik motor, sepeda dan juga jalan kaki terpaksa harus kita dahului, sampe ada anak sekolah yang nyeletuk cantik-cantik kok jalan kaki k, haha songong banget emang, tapi apa boleh buat, emang kenyataannya begitu, dan masih untungnya aku gak sendirian. ah,, masih keinget gmna itu rasanya lari-larian pake hillls, dengan rok lurus span gitu, duuh ampun dahh :D
sampe sana semua dah pada baris dan kita langsung masuk barisan, tenang deh klo dah masuk barisan, bisa selfie selfie cantik, tetep harus lah ya itu mah, hehe

semua berjalan lancar sampe ngambil ijazah ke atas panggung, dan tali wisuda dipindahin ke kanan sama rektor, gak lama abis itu, niatnya mau benerin jilbab yang sebelumnya dipake asal jadi karena waktu dah mepet, malah jadi berantakan tu jilbab, duuuuhhh masa iya nanti keluar dari audit ketemu temen-temen dan keluarga yang menanti dengan keadaan jilbab berantakan, gak banget kannn ???
kepikiranlah untuk ke toilet benerin jilbab kebetulan juga ada temen barengannya, jadi gak malu lah jalan ke belakangannya, wass wiiss wuuss, jadilah jilbabku bener lagi setelah dari toilet, ada kali 20 menit di toilet untuk benerin jilbab, lumayanlah, dari pada harus liatin wisudawan yang lain nerima ijazah, mending benerin jilbab dan make up, haha buat yang bakal wisuda selanjutnya, jangan ditiru ya klo gak mendesak banget. dan di toilet itu juga lama karena emang ngantri dan penuh, wajarlah klo di toilet agak lama.

setelah acara selesai, bisa ketemu keluarga dan sahabat-sahabat untuk foto-foto, ahh bahagia banget deh pokoknya hari itu. gak perlu diceritain lagi gmna bahagianya.
namun setelah semua kebahagiaan itu, ada sedikit masalah yang lumayan penting, yakni terkait ijizah S1ku, nama dalam ijazah tersebut salah, tertulis Nurashlihah Mansur, padalahkan namaku seharusnya kepisah Nur Ashlihah Mansur, sekarang sih ijazah S1 udah bener, tapi ternyata dari ijazah SD karena pake tulisan tangan tampak seperti NURASHLIHAH MANSUR, ahh masalah ada aja deh pokoknya, saat ijazah S1 mau disamain aja sama ijazah SD, SMP dan SMA ada bahasa yang gak enak lagi dari pihak akademik UIN, uhhh hati ku lu terlalu sensitif klo nerima kata-kata kasar, awas aja, gak bakal saya lupain pak afif, kata apa yang anda tujukan untuk saya, andakan kerja juga dibayar, gak pantes aja klo ngomong gtu, sadar sih itu juga kesalahan saya yang sebelumnya minta nama ijazah diganti, tapi kata-kata bapak seharusnya hanya memberitahu bahwa ijazah tersebut tidak bisa di revisi lagi atau gmna kek yang alus kata-katanya, huuhh !!!
udah ah, kebawa sensi lagi klo inget ijazah, jadi males nerusinnya, intinya sampai sekarang aku masih harus mengurus kesahalan nama di SD,SMP, dan SMA :(
sekian ceritaku :)
baru sampe barisan dah selfie, dengan keringat masih nempel di bawah hidung karena abis lari-larian
penasaran dengan foto lainnya ? cek disini

oia, ini telat banget di sharenya, terlalu lama mengendap menjadi draft, dan baru bisa diterusin dan di share sekarang. dibuang sayang :D

6 comments:

  1. Congratulations NAM ��

    ReplyDelete
  2. NAM gelarnya apa tah setelah lulus?

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah S. Ag
    Maaf ini dengan siapa? Saya kenal kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. S.Ag Sarjana Agama kah?
      ini mas pandu ka hehehehe

      Delete