6/22/2016

Belajar Desain

Masih ingat kan tulisan di blog ini yang berjudul you can, if you want !
Salah satu contoh yang saya alami sendiri berdasarkan kekuatan kata itu, ya belajar desain ini.
 
Sebelumnya saya menganggap bahwa belajar desain akan terasa sangat sulit dan memerlukan kreatifitas yang tinggi. karena hampir setiap orang akan angkat tangan saat diminta untuk mendesain banner acara (maklum anak organisasi yang suka terlibat dalam acara hehe) yang mana tiap kali ada acara pasti kesulitan untuk mencari orang untuk mendesain untuk banner.

Sebelumnya juga gak kepengen banget bisa desain karena ngerasa bahwa manfaatnya juga pasti sedikit, sampe akhirnya ada keinginan untuk membuat sesuatu untuk sahabat dari hasil karya sendiri sehingga yang dinilai bukan nominal harga, melainkan usaha kita untuk berusaha memberikan yang terbaik.


Awalnya mau bikin untuk wedding ninu, eh gak jadi akhirnya mentahannya dipake untuk bikin ini dan percaya atau gak bahwa orang yang bersangkutan pun gak tahu soal gambar ini karena belom sempet kasih ke ninu haha :D
 
Dari bikin gambar diatas akhirnya saya dapet pengetahuan baru mengenai photoshop, segaknya jadi bisa edit-edit foto meskipun masih dasar banget dan jadi tahu kegunaan tiap-tiap icon (apa tau disebutnya) yang ada disitu.

Peran Perempuan dalam Organisasi, Terkhusus PMII Komfuspertum

     Saat ini, hadirnya perempuan dalam organisasi adalah bukan sesuatu yang tabu lagi. Keterlibatan perempuan sudah menjadi hal yang wajar dalam organisasi. Bahkan pada beberapa organisasi yang mana terdapat laki-laki di dalamnya, perempuan berhasil menjadi pemimpin, tentulah hal tersebut dikarenakan keunggulannya dalam beberapa hal dibandingkan yang lain. Organisasi yang dipimpin oleh perempuan memang belum bisa dikatakan banyak, namun meskipun demikian, hal ini menjadi bukti bahwa perempuan memiliki keterlibatan yang sama dengan laki-laki dalam berorganisasi.
Sebagaimana kita ketahui sebagai mahasiswa, dunia kampus yang saat ini kita singgahi ini pun terdapat organisasi yang semuanya melibatkan perempuan. Perempuan memiliki alasan yang sama dengan laki-laki mengapa mereka melibatkan diri dalam organisasi, yang di antaranya adalah untuk memperbanyak teman, menambah wawasan, serta mengembangkan diri. Memang,
            Perempuan yang terlibat dalam PMII Komfuspertum saat ini maupun organisasi lain, tentunya tidak sebanyak jumlah laki-laki. Perbandingan perempuan dengan laki-laki yaitu sekitar 1:3, namun bisa dikatakan bahwa untuk saat ini jumlah bukanlah menjadi masalah utama. Karena bagi penulis, hal yang terpenting adalah seberapa besar potensi yang dimiliki dari perempuan-perempuan itu sendiri dan mereka pun bisa memberikan dampak yang besar bagi organisasinya.
Dengan adanya perempuan di dalam PMII Komfuspertum maupun oraganisasi lain sekiranya bisa memberikan sumbangsi peradaban tersendiri bagi organisasi tersebut. Karena perlu diketahui bahwa perempuan memiliki pemikiran tersendiri yang tentunya berbeda dengan pemikiran laki-laki.
Dalam buku Women in Power, diungkap bahwa dari sebuah hasil penelitian gaya kepemimpinan perempuan lebih cenderung pada pembinaan daripada terjebak dalam pragmatisme, hal ini tentunya memiliki keunggulan tersendiri bahwa gerakan mahasiswa yang saat ini mulai diwarnai politik praktis, menjadi gerakan yang lebih idealis.
Buang jauh-jauh anggapan bahwa perempuan hanya dijadikan sebagai bunga-bunga atau penggembira, karena perempuan memiliki kelembutan hati yang jarang dimiliki oleh para laki-laki, dan dengan kelembutan hatinya itu selain menghasilkan anggapan baper juga akan menjadikan dirinya lebih berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan.
Selain persoalan kelebutan hati, perempuan dalam PMII Komfuspertum juga memiliki kecerdasan yang melebihi laki-laki dalam bidang akademisi maupun kreatifitas, dengan mengantongi Indeks Prestasi yang tinggi, rasanya perempuan mampu untuk mengembangkan organisasi dengan kemapuan dan keilmuan yang dimiliki. Menjadikan organisasi kaya akan keilmuan dan keterampilan penuh dengan kreatifitas.
Semoga kelak, anggota organisasi maupun perempuan yang belum melibatkan dirinya dalam organisasi akan sadar bahwa akan banyak pengaruh besar yang dihasilkan dari organisasi yang memiliki kader perempuan berpotensi, dan pengaruh tersebut juga tentunya akan memberikan manfaat tersendiri bagi organisasi dan juga pada tiap-tiap anggota organisasi itu sendiri.
Masalah terbesarnya adalah bagaimana membuat lebih banyak lagi mahasiswi sadar akan pentingnya kehadiran mereka dalam suatu organisasi ?
Biarkan waktu yang  menjawab.....
Sekian..

Ciputat, 12 Maret 2016
Nur Ashlihah Mansur
PMII Komfuspertum
 Nb : Tulisan ini dibuat sebagai syarat mengikuti PKD Komfuspertum, namun karena beberapa hal tulisan ini tidak jadi diberikan dan baru saat ini sempat saya share, semoga bermanfaat hehe

6/21/2016

You Can, If You Want !

rasanya udah lama banget gak isi blog ini.
alasan pertamanya adalah males,
alasan kedua karena mentok gak dapet inspirasi,
alasan ketiga dan seterusnya adalah alasan lain yang sengaja dibuat untuk menutupi alasan pertama dan kedua.
yuph !! intinya mah males bikin tulisan karena males dan (ngerasa) belom dapet inspirasi.
tapi sekarang saatnya untuk membuang rasa males itu dan kembali menghasilkan sebuah tulisan yang semoga bermanfaat bagi para pembaca, meskipun sering kali saya sendiri merasa bahwa tulisan di blog ini isinya hanyalah sebuah curhatan seorang gadis virgo yang manfaatnya sedikit banget saat dibaca, beda banget sama blog orang lain yang wahhh.
but, whatever lah yaa... kembali lagi ke misi kenapa saya membuat blog ini dan menulis di sini adalah agar membuktikan bahwa saya ADA, tak perduli tulisan ini akan dibaca oleh siapapun dan kapanpun itu yang penting TULIS !!!
oke, Back to Tittle !!!
You Can, If You Want !
Kamu bisa, jika kamu ingin !
sering kali kita merasa gak bisa melakukan sesuatu yang menurut kita di luar kendali kita. sering kali kita meragukan kemampuan diri kita sendiri, padahal kita belum mencobanya. 
ingat ! kita punya Allah yang Maha Kuasa atas segalanya, dan bagi-Nya tidak ada yang tidak mungkin. 
Kun ! Fayakun bagi Allah
namun perlu diingat bahwa kita tidak bisa serta merta mendapatkan sesuatu yang kita inginkan tanpa adanya usaha yang kita lakukan. Sebagaimana disebutkan dalam surat Ar-Ra'd ayat 11:
 ....إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka” 
beralih dari pembahasan yang terlalu luas itu kepada contoh sederhana
misalkan kita ingin dapat menguasai Bahasa Inggris, karena tidak memiliki banyak uang untuk kursus, lalu kita merasa bahwa kita tidak akan bisa menguasainya. tentunya itu salah, apalagi di zaman yang serba canggih ini, kita bisa mempelajarinya sendiri menggunakan gadget yang kita miliki yang mampu online selama 24 Jam dalam sehari, jika kita memanfaatkan dengan baik untuk mempelajari Bahasa Inggris dari dasar sampai yang sulit, maka tentunya kita bisa menguasai Bahasa Inggris meski tanpa Kursus yang mengeluarkan biaya. ya, kamu bisa menguasai Bahasa Inggris jika kamu ingin !
atau dalam contoh lainnya kita ingin melakukan sesuatu, sering kali kita tidak melakukannya karena kita tidak bisa, melainkan karena kita malas untuk mencoba ! 
kata "Tidak bisa" selalu dijadikan kedok atau topeng untuk menutupi "kemalasan".
ya sepertinya memang seperti itu.
soo.... sepertinya kita harus mereplace kamus dalam otak kita dari kata "tidak bisa" menjadi kata "malas" karena itu lebih baik daripada merendahkan kemampuan kita sendiri, membatasi kemampuan kita, padahal kita diciptakan sebagai makhluk yang sempurna oleh Allah dibanding ciptaan Allah yang lain sehingga kita menjadi Khalifah di bumi milik Allah ini.
oke the end from me.
always remember that YOU CAN, IF YOU WANT !!
No reason, no more!

6/09/2016

Pendominasian wanita terhadap pasangannya

"Kesetaraan Gender" pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kita. 

       Secara umum, Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia. 
Saat ini, saya tidak akan membicarakan tentang kesetaraan gender, namun lebih kepada "pendominasian" yang dilakukan wanita terhadap pasangan prianya.
       
     Melihat realita yang ada, bagi saya sendiri tidak sedikit laki-laki yang munut saja pada pasangannya meskipun permintaan wanitanya tersebut merupakan sesuatu yang tidak realistis. memang sih, mungkin hal tersebut dilakukan untuk membuktikan rasa cintanya kepada kekasih hati, tapi please deh bro...., kalian juga harus memfilter permintaan apa yang kalian harus turuti, dan yang mana yang tidak. sekalipun pasangan kalian memintanya sambil merayu, merajuk, dan memohon kalian harus tetap berpegang teguh dengan rasionalitas yang kalian miliki. 
saya sendiri sebagai wanita kadang suka risih melihat wanita lebih mendominasi keputusan pria, tapi ya mau bagaimana lagi, toh  bukan aku yang dirugikan.
Tapi namanya risih, ya tetap saja risih.

"wanita lebih didominasi oleh perasaannya, dibandingkan dengan akalnya"

       ahhh... entahlah saya harus setuju dengan hal itu atau tidak, tapi yang jelas saat ini sebagian kecil hati saya mengatakan bahwa hal tersebut adalah benar adanya, meskipun tentunya saya akan marah ketika ada seseorang pria yang mengatakan hal tersebut di depan saya. labil gak sih klo kaya gitu ? hahaha.
 
      saya sendiri sebagai wanita entah mengapa bisa menulis hal seperti ini, bukannya membela kaum wanita, justru malah membuat wanita menjadi sosok yang terkesan "terpojokkan". tapi trust me !
niat saya baik kok, hehe :D
 
soo.... Please ya bu, ma, tan, bi, mbak........ jangan buat pasangan kalian harus mengikuti apa yang kalian mau, karena belum tentu permintan kalian yang sampai merajuk dan memohon itu adalah sesuatu yang baik untuk kalian sendiri. dan pula jangan terlalu senang saat pasangan kalian akhirnya menuruti apa yang kalian inginkan, karena bisa jadi itu hanya dilakukan sebab tidak ingin kalian ngambek atau marah terhadap mereka, yang mana pastinya akan lebih membuat mereka menjadi lebih pusing.

oh ya... ini bukan saja tentang permintaan wanita, namun kadang kali juga pendominasian wanita kepada pasangannya dalam hal mengambil keputusan. yang sebenarnya seorang pria ingin mengambil keputusan A berdasarkan pemikiran otaknya, namun karena "rayuan maut" wanitanya
alhasil pria tersebut mangambil keputusan B.

Think Smart Girl.

Maaf jika ada yang tersinggung atau tidak suka terhadap tulisan ini :)
i just writing when i want :)