Sudah lama sekali rasanya ingin menulis terkait
ini, sang inspirasi selalu merajuk untuk dituangkan dalam sebuah tulisan, namun
entah mengapa pikiran dan jemari tak bisa diajak kompromi, sehingga menyisakan
judul ini kosong tak berpenghuni.
Namun disinilah aku saat ini, mencoba meluapkan
apa yang diingini sang inspirasi.
Sebagai seorang gadis yang dilahirkan dari
keluarga yang biasa saja, jauh sekali dari kesempurnaan, banyak sekali gejolak
hati yang tak tertahan terkait dengan masalah kekeluargaan, meskipun terkadang
nurani memberi pembelaan bahwa tak ada satu pun keluarga yang ditakdirkan
dengan kesempurnaan, melainkan mereka sendiri yang menjadikan keluarga mereka sempurna.
Setidaknya sempurna di mata mereka sendiri, bukan dalam sudut pandang orang
lain.
Kau lihat mereka yang memiliki kedua orang tua
yang kaya raya, baik hati, sangat menyayangi buah hati mereka. Di tengah
kesibukan mereka dalam hal pekerjaan, masih saja menyempatkan untuk memberikan
waktu terbaik kepada sang buah hati. Anak-anak mereka tumbuh menjadi anak yang
paling pintar di antara teman-temannya karena mereka mendapatkan fasilitas
terbaik untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka. Namun merekakah
keluarga yang sempurna itu ?
Atau, bagaimana dengan mereka yang tidak cukup
kaya, namun kebahagiaan selalu terpancar dari wajar mereka setiap kali orang
lain melihatnya ?
Terkadang aku memiliki pertanyaan yang sebenarnya
sudah ku ketahui jawabannya namun tetap saja mampu mengusik pikiran.
Apakah
sebenarnya tolak ukur kebahagiaan dalam sebuah keluarga ? materi kah ? atau
kasih sayang yang berlimah dalam keluarga tersebut ?
Karena sebelumnya aku bilang mengetahui
jawabannya, maka akan aku beri tahu kalian jawabanku, namun jika bagi kalian
jawaban ini kurang tepat, tolong beri tahu aku ya.. karena terkadang aku masih
kesulitan mendefinisikan kata bahagia dalam sebuah keluarga.
Baiklah, bagiku, materi bukanlah factor utama
dalam menentukan kebahagian, karena banyak juga kutemukan keluarga yang tidak
cukup bahagia meski mereka memiliki materi yang berlimpah. Kasih sayanglah yang
menjadi factor penting dalam kebahagian sebuah keluarga. Kasih sayang yang
melimpah akan memberikan kebahagiaan.
Okey, selesai lah ya persoalan tolak ukur, selanjutnya
aku masih membahas terkait keluarga.
Pernah gak kalian merasa bahwa kalian membenci
sebuah sifat atau karakter dalam diri kalian, yang mana sifat itu adalah
turunan dari orang tua kalian ?
Jika itu sifat atau karakter baik bukan masalah
lah yaaa? Tapi bagaimana klo itu sifat buruk ?
Gak ada manusia yang diciptakan dengan
kesempurnaan kan ? termasuk di dalamnya karakter buruk yang ada dalam tiap
individu.
Pernah gak kalian membenci sifat buruk yang
kalian tau bahwa sifat itu emang dah ada dalam keluarga kalian ? (sifat
turunan) kalian ingin membuang sifat buruk itu, tapi kalian gak bisa. Sulit sekali
rasanya.
Lalu apa yang kalian lakukan ?
Jujur, bertahun-tahun lamanya aku hidup dalam
belenggu itu. Belenggu kebencian yang terus menghantui, menibulkan berjuta
pertanyaan yang tak pernah terjawabkan.
Kenapa aku harus dilahirkan dari keluarga ini ?
kenapa aku harus menurunkan bibit sifat buruk dari orang tua ku ? kenapa ???
Sampai sini, adakah dari kalian yang mau
memberikan jawabannya padaku ?
Aku tahu, meski tak sesering aku kala itu,
kalian juga pernah pada suatu waktu mengajukan pertanyaan tersebut ke Tuhan. Iya
kan ?
Maaf bila ku salah, tapi biarkan aku
memberitahu kalian jawaban yang kudapat entah dari mana, entah kapan pastinya
jawaban itu menghampiriku. Namun aku berterima kasih pada Tuhan karena berbaik
hati membisikan jawaban itu melalui perantaranya yang entah siapa.
Kita tidak bisa memilih dari keluarga mana kita
dilahirkan, bukan ?
Sama halnya kita tidak bisa memilih dengan
siapa kita akan duduk dalam angkutan kota yang membawa kita menuju tempat
kerja, atau sama halnya dengan kita tidak bisa memilih driver online mana yang
akan mengantar kita ke tempat tujuan saat kita menekan tombol order pada
aplikasi transportasi online dari handphone kita. Singkatnya, itu misteri
Tuhan.
Begitulah, kita tidak bisa memesan pada Tuhan
untuk dilahirkan dari keluarga kaya, penuh dengan sifat kelemah lembutan, penuh
dengan sifat kasih sayang. Tidak bisa !
Lalu saat semua justru terjadi bertolak
belakang dari apa yang kita inginkan, bolehkan kita mengomel pada Tuhan ?
bolehkan kita mencaci Tuhan karena tidak memberikan yang kita inginkan ?
TIDAK !!!!
Karena apa ? Karena Tuhan lebih tau apa yang
terbaik untuk kalian.
Itu jawaban terbaik yang saat ini kumiliki. Tidak
akan ada pertanyaan lain selama kalian percaya pada jawaban tersebut. Karena
jawaban itu yang membuatku berhenti bertanya, mengapa aku harus dilahirkan di
keluarga ini ?
Setelah aku berhenti bertanya, aku menyadari
bahwa keluargaku adalah keluarga yang sempurna. Semoga kalian juga demikian.
😊
No comments:
Post a Comment